Pemuda Silampari: 3.1.a.6. Demontrasi Kontekstual - Modul 3.1 Wawancara 1

3.1.a.6. Demontrasi Kontekstual - Modul 3.1 Wawancara 1

WAWANCARA BERSAMA

DENGAN KEPALA SEKOLAH DASAR 24 LUBUKLINGGAU

Nama Kepala Sekolah : Salmawati, S.Pd

 

CGP :

Assalamualaikum selamat Siang Ibu Kepala Sekolah

Kepala Sekolah :

Walaikumusalam, selamat Siang Bapak Afri

CGP :

Bagaimana kabarnya hari ini Ibu

Kepala Sekolah :

Alhamdulillah, baik Bapak Afri. Bagaimana dengan bapak Afri sendiri?

CGP :

Alhamdulillah baik Ibu. izinkan saya selaku calon guru penggerak sebelumnya saya ucapkan terima kasih ibu pada kesempatan ini telah menyempatkan waktu untuk dapat besama saya melakukan wawancara dengan perihal tentang pengalaman Ibu sebagai pimpinan atau kepala sekolah mengenai praktik dalam pengambilan keputusan terutama pada kasus-kasus di mana ada nilai-nilai kebajikan yang saling bersinggungan dan kasus-kasus dilema etika yang sama sama benar.

Baik ibu saya akan mulai wawancara ini dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Dalam wawancara yang akan kita laksanakan ini terdapat delapan pertanyaan Ibu, terkait pengalaman dalam pengambilan keputusan yang selama ini Ibu jalankan.

CGP :

Selama ini, bagaimana Ibu dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral? Perlu diketahui Ibu Dilema Etika itu merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan yang secara moral benar, tetapi bertentangan atau bisa dikatekan benar lawan benar sedangkan Bujukan moral merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah atau yang biasanya ada pada kondisi benar lawan Salah

Kepala Sekolah :

Jadi selama ini, dalam mengidentifikasi kasus-kasus atau permasalahan yang pernah saya alami yang merupakan dilema etika ataupun bujukan moral. Pertama yang saya lakukan adalah mencari tahu faktanya terlebih dahulu dan apa penyebabnya terjadinya masalah atau kasus tersebut. Jadi setelah kita tahu fakta yang sebenarnya, kita baru dapat mengidentifikasi atau menyelesaikan kasus atau masalah tersebut bisa dikatakan dilema etika atau bujukan moral, seperti itu bapak.

CGP :

Selama ini, bagaimana Ibu menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Ibu, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?

Kepala Sekolah :

Jika ada kasus di mana ada dua Kepentingan yang sama-sama benar pasti yang ibu lakukan untuk mengambil keputusan itu pertama Apakah keputusan yang akan saya ambil ini sudah sesuai dengan aturan, supaya jangan sampai keputusan itu malah menjadi tanpa kita sadari itu menyalahi aturan yang berlaku. Setelah itu, yang kedua pasti saya akan memusyawarahkan terlebih dahulu juga bersama teman-teman guru lain sebelum saya mengambil sebuah keputusan

CGP :

Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Ibu lakukan selama ini?

Kepala Sekolah :

Dalam Hal apa itu bapak?

CGP :

Dalam hal suatu pengambilan keputusan ibu.

Kepala Sekolah :

Seperti yang Ibu sampaikan tadi langkah-langkahnya pasti yang pertama kita cari faktanya dulu kemudian kita cari tahu apakah nantinya ini kasus ini untuk mengambil keputusannya itu menyalahi aturan atau tidak nah jika kita sudah bisa tahu itu kita bisa memutuskan dengan mengajak rekan-rekan guru kalau ini berkaitan dengan permasalahan sekolah pasti menangkan dulu wajib tahu dan kita memusyawarahkan terlebih dahulu di mana dalam musyawarah ini kita akan sebelum memutuskan harus mengetahui juga Apa dampak dari keputusan yang kita ambil baik Terima kasih Bu ya

CGP :

Hal-hal apa saja yang selama ini Ibu anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Kepala Sekolah :

Pasti dengan cara musyawarah. Musyawarah dengan guru dan staff di sekolah karena ini keputusan ini harus untuk menyangkut kepentingan bersama atau musyawarah mufakat bapak.

 

CGP :

Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Kepala Sekolah :

Tantangan itu pasti ada ya Pak, apalagi kita selaku seorang pemimpin di mana kita harus mengambil keputusan yang nantinya bisa diterima oleh semua pihak. Namun, pasti ada dilema etika ataupun bujukan moral  yang dimaksud dalam perihal ini. tantangannya pasti dalam hal perasaan. Perasaan diri kita sendiri sebagai seorang pemimpin. Karena jujur, saya pasti memikirkan membuat keputusan ini apakah dampaknya bagi yang terjadi dalam kasus yang ingin diselesaikan bagaimana apakah sudah bisa memenuhi keinginan semua orang atau belum. Jadi,  perasaan pasti tantangan yang utama.

CGP :

Apakah Ibu memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Ibu langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?

Kepala Sekolah :

Tergantung situasi dan kondisinya pak. Karena kita tidak pernah bisa mengetahui  kasus yang akan terjadi kita tidak bisa prediksi seperti itu tetapi bila ada laporan ada kasus dan itu dilihat ini termasuk kasus ringan bisa diselesaikan di tempat hari ini juga tetapi jika ada kasus yang melibatkan banyak orang itu kita harus membuat jadwal misalnya kita mengadakan itu selaku pimpinan pasti menentukan jadwalnya untuk menyelesaikan kasus ini supaya kita bisa duduk bersama dan bisa mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan kasus tersebut.

CGP :

Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Ibu dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?

Kepala Sekolah :

Pasti ada bapak. Ada yang kita jadikan panutan, kita bisa lihat dari kita mengenal seseorang yang kita tahu karakter orang tersebut. Contohnya panutannya itu adalah guru senior atau bahkan guru junior atau guru baru yang memang sudah inovatif dan mungkin berpengalaman dan bahkan juga kita ada panutan dari rekan-rekan sesama Kepala Sekolah di mana kita bisa sharing-sharing tentang hambatan-hambatan yang terjadi di sekolah.

CGP :

Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Ibu petik dari pengalaman Ibu mengambil keputusan dilema etika?

Kepala Sekolah :

Jadi pembelajaran yang bisa saya petik dari pengalaman yang menyangkut tentang pengambilan keputusan pastinya dalam menyelesaikan sebuah kasus atau permasalahan dilema etika kita jangan terburu-buru membuat keputusan. Kita harus cari tahu dulu fakta sebenarnya penyebab terjadinya kasus tersebut kemudian kita dalam menyelesaikan kasus jangan langsung mengambil keputusan sendiri tetapi ajaklah semua secara bersama bermusyawarah untuk mendapatkan keputusan bersama yang nantinya bisa dijalankan oleh semua pihak jadi itu.

CGP :

Terima kasih Bu ya, sudah bersedia saya wawancarai mengenai bagaimana ibu dalam hal pengambilan keputusan yang selama ini Ibu jalankan terutama untuk kasus-kasus yang di dalamnya terdapat nilai-nilai kebajikan yang saling bertentangan atau persipungan ataupun kasus-kasus yang sama-sama. Terima kasih juga dan kesempatanya

Kepala Sekolah :

Sama-sama bapak.

CGP :

Assalamualaikum Ibu

Kepala Sekolah :

Walaikumusalam.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


No comments:

Post a Comment