WAWANCARA BERSAMA
DENGAN KEPALA SEKOLAH DASAR 24 LUBUKLINGGAU
Nama Kepala Sekolah : Salmawati, S.Pd
CGP :
Assalamualaikum selamat Siang Ibu
Kepala Sekolah
Kepala Sekolah :
Walaikumusalam, selamat Siang Bapak
Afri
CGP :
Bagaimana kabarnya hari ini Ibu
Kepala Sekolah :
Alhamdulillah, baik Bapak Afri.
Bagaimana dengan bapak Afri sendiri?
CGP :
Alhamdulillah baik Ibu. izinkan saya
selaku calon guru penggerak sebelumnya saya ucapkan terima kasih ibu pada
kesempatan ini telah menyempatkan waktu untuk dapat besama saya melakukan
wawancara dengan perihal tentang pengalaman Ibu sebagai pimpinan atau kepala
sekolah mengenai praktik dalam pengambilan keputusan terutama pada kasus-kasus
di mana ada nilai-nilai kebajikan yang saling bersinggungan dan kasus-kasus
dilema etika yang sama sama benar.
Baik ibu saya akan mulai wawancara
ini dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Dalam wawancara yang akan kita
laksanakan ini terdapat delapan pertanyaan Ibu, terkait pengalaman dalam
pengambilan keputusan yang selama ini Ibu jalankan.
CGP :
Selama ini, bagaimana Ibu dapat
mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?
Perlu diketahui Ibu Dilema Etika itu merupakan situasi yang terjadi ketika
seseorang harus memilih antara dua pilihan yang secara moral benar, tetapi
bertentangan atau bisa dikatekan benar lawan benar sedangkan Bujukan moral
merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara
benar atau salah atau yang biasanya ada pada kondisi benar lawan Salah
Kepala Sekolah :
Jadi selama ini, dalam
mengidentifikasi kasus-kasus atau permasalahan yang pernah saya alami yang
merupakan dilema etika ataupun bujukan moral. Pertama yang saya lakukan adalah
mencari tahu faktanya terlebih dahulu dan apa penyebabnya terjadinya masalah
atau kasus tersebut. Jadi setelah kita tahu fakta yang sebenarnya, kita baru
dapat mengidentifikasi atau menyelesaikan kasus atau masalah tersebut bisa
dikatakan dilema etika atau bujukan moral, seperti itu bapak.
CGP :
Selama ini, bagaimana Ibu
menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Ibu, terutama untuk kasus-kasus di
mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai
kebajikan?
Kepala Sekolah :
Jika ada kasus di mana ada dua
Kepentingan yang sama-sama benar pasti yang ibu lakukan untuk mengambil
keputusan itu pertama Apakah keputusan yang akan saya ambil ini sudah sesuai
dengan aturan, supaya jangan sampai keputusan itu malah menjadi tanpa kita
sadari itu menyalahi aturan yang berlaku. Setelah itu, yang kedua pasti saya
akan memusyawarahkan terlebih dahulu juga bersama teman-teman guru lain sebelum
saya mengambil sebuah keputusan
CGP :
Langkah-langkah atau prosedur
seperti apa yang biasa Ibu lakukan selama ini?
Kepala Sekolah :
Dalam Hal apa itu bapak?
CGP :
Dalam hal suatu pengambilan
keputusan ibu.
Kepala Sekolah :
Seperti yang Ibu sampaikan tadi
langkah-langkahnya pasti yang pertama kita cari faktanya dulu kemudian kita
cari tahu apakah nantinya ini kasus ini untuk mengambil keputusannya itu
menyalahi aturan atau tidak nah jika kita sudah bisa tahu itu kita bisa
memutuskan dengan mengajak rekan-rekan guru kalau ini berkaitan dengan
permasalahan sekolah pasti menangkan dulu wajib tahu dan kita memusyawarahkan
terlebih dahulu di mana dalam musyawarah ini kita akan sebelum memutuskan harus
mengetahui juga Apa dampak dari keputusan yang kita ambil baik Terima kasih Bu
ya
CGP :
Hal-hal apa saja yang selama ini Ibu
anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
Kepala Sekolah :
Pasti dengan cara musyawarah.
Musyawarah dengan guru dan staff di sekolah karena ini keputusan ini harus
untuk menyangkut kepentingan bersama atau musyawarah mufakat bapak.
CGP :
Hal-hal apa saja yang selama ini
merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
Kepala Sekolah :
Tantangan itu pasti ada ya Pak,
apalagi kita selaku seorang pemimpin di mana kita harus mengambil keputusan
yang nantinya bisa diterima oleh semua pihak. Namun, pasti ada dilema etika
ataupun bujukan moral yang dimaksud
dalam perihal ini. tantangannya pasti dalam hal perasaan. Perasaan diri kita
sendiri sebagai seorang pemimpin. Karena jujur, saya pasti memikirkan membuat
keputusan ini apakah dampaknya bagi yang terjadi dalam kasus yang ingin
diselesaikan bagaimana apakah sudah bisa memenuhi keinginan semua orang atau
belum. Jadi, perasaan pasti tantangan
yang utama.
CGP :
Apakah Ibu memiliki sebuah tatakala
atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Ibu
langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk
menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?
Kepala Sekolah :
Tergantung situasi dan kondisinya
pak. Karena kita tidak pernah bisa mengetahui
kasus yang akan terjadi kita tidak bisa prediksi seperti itu tetapi bila
ada laporan ada kasus dan itu dilihat ini termasuk kasus ringan bisa
diselesaikan di tempat hari ini juga tetapi jika ada kasus yang melibatkan
banyak orang itu kita harus membuat jadwal misalnya kita mengadakan itu selaku
pimpinan pasti menentukan jadwalnya untuk menyelesaikan kasus ini supaya kita
bisa duduk bersama dan bisa mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan kasus
tersebut.
CGP :
Adakah seseorang atau faktor-faktor
apa yang selama ini mempermudah atau membantu Ibu dalam pengambilan keputusan
dalam kasus-kasus dilema etika?
Kepala Sekolah :
Pasti ada bapak. Ada yang kita
jadikan panutan, kita bisa lihat dari kita mengenal seseorang yang kita tahu
karakter orang tersebut. Contohnya panutannya itu adalah guru senior atau
bahkan guru junior atau guru baru yang memang sudah inovatif dan mungkin
berpengalaman dan bahkan juga kita ada panutan dari rekan-rekan sesama Kepala
Sekolah di mana kita bisa sharing-sharing
tentang hambatan-hambatan yang terjadi di sekolah.
CGP :
Dari semua hal yang telah
disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Ibu petik dari pengalaman Ibu
mengambil keputusan dilema etika?
Kepala Sekolah :
Jadi pembelajaran yang bisa saya
petik dari pengalaman yang menyangkut tentang pengambilan keputusan pastinya
dalam menyelesaikan sebuah kasus atau permasalahan dilema etika kita jangan
terburu-buru membuat keputusan. Kita harus cari tahu dulu fakta sebenarnya
penyebab terjadinya kasus tersebut kemudian kita dalam menyelesaikan kasus
jangan langsung mengambil keputusan sendiri tetapi ajaklah semua secara bersama
bermusyawarah untuk mendapatkan keputusan bersama yang nantinya bisa dijalankan
oleh semua pihak jadi itu.
CGP :
Terima kasih Bu ya, sudah bersedia
saya wawancarai mengenai bagaimana ibu dalam hal pengambilan keputusan yang
selama ini Ibu jalankan terutama untuk kasus-kasus yang di dalamnya terdapat
nilai-nilai kebajikan yang saling bertentangan atau persipungan ataupun
kasus-kasus yang sama-sama. Terima kasih juga dan kesempatanya
Kepala Sekolah :
Sama-sama bapak.
CGP :
Assalamualaikum Ibu
Kepala Sekolah :
Walaikumusalam.