Pemuda Silampari: Alat-Alat Sintaksis

Alat-Alat Sintaksis



BAB I
PENDAHULUAN
A.        Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari bahasa mempunyai peranan yang sangat penting. Tanpa bahasa manusia tidak dapat menyampaikan gagasan  kepada orang lain. Gagasan tersebut dapat  disampaikan dengan cara lisan maupun tertulis. Dalam berkomunikasi secara lisan, pembicara berhadapan langsung dengan pendengar  sehingga apabila terjadi ketidakjelasan, pendengar langsung dapat menanyakan maksud pembicara.  Dalam komunikasi tertulis,  penulis  dan pembaca tidak berhadapan secara langsung. Dalam komunikasi tertulis penulis menyampaikan gagasannya dalam bentuk kata atau kalimat yang harus dimaknai pembacanya. Oleh karena itu, dalam komunikasi tertulis gagasan harus diungkapkan dengan kalimat yang jelas agar tidak terjadi salah pemaknaan . 
Dalam bahasa Indonesia terdapat perangkat kebahasaan yang memungkinkan unsur bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi. Perangkat kebahasaan tersebut disebut alat sintaktis. Alat sintaktis apa sajakah yang ada dalam bahasa Indonesia akan dibahas dalam makalah ini.

B.        Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang kami buat didalam makalah alat sintaksis, ada empat macam alat sintaktis ini antara lain :
1.    Apa dan bagaimana contoh urutan kata?
2.    Apa dan bagaimana contoh bentuk kata?
3.    Apa dan bagaimana contoh intonasi?
4.    Apa dan bagaimana contoh konektor?


C.        Tujuan Masalah
Dari  rumusan masalah diatas kami membuat tujuan makalah ini, antara lain :
1.    Mengetahui dan memahami urutan kata.
2.    Mengetahui dan memahami bentuk kata.
3.    Mengetahui dan memahami intonasi.
4.    Mengetahui dan memahami konektor.


BAB II
PEMBAHASAN
A.          Alat-alat Sintaksi
Chaer (2009:33-36) ada empat macam alat sintaktis yaitu: urutan kata, bentuk kata, intonasi, dan konektor (konjungsi).

1.    Urutan Kata
Yang dimaksud urutan kata adalah posisi kata yang satu dengan kata yang lain dalam sebuah konstruksi sintaksis (Chaer, 2009:33). Dalam bahasa Indonesia pengubahan urutan kata dalam sebuah konstruksi dapat menyebabkan perubahan makna.
Perubahan urutan kata dalam sebuah konstruksi dapat menyebabkan konstruksi tersebut berubah maknanya. Contoh :
a.       Tanah luas
b.      Luas tanah
Contoh a dan b disusun oleh dua satuan lingual yang sama, yaitu kata tanah dan luas. Meskipun contoh a dan b disusun oleh satuan lingual yang sama, urutan kata yang berbeda menyebabkan makna konstruksi yang dibangun berbeda. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini.
a.       Tanah luas yang berada di dekat  desa itu akan dijadikan tempat  wisata.
b.      Luas tanah perumahan tipe 45 hanya 120 meter persegi.

Contoh Perubahan urutan kata dalam bentuk kalimat :
a.       Rumput hijau tersebut membuat warna dilapangan sepak bola.
b.      Bajumu seperti warna Hijau rumput.

Gabungan kata hijau rumput adalah istilah untuk warna yang hijaunya seperti warna rumput, sedangkan rumput hijau adalah sebuah gabungan kata yang me­ngandung makna 'rumput yang berwarna hijau'. Jadi, makna kedua bentuk kata itu berbeda/tidak sama. Kata hijau pada hijau rumput merupakan kata yang diterangkan (D), sedangkan kata rumput menerangkan kata yang di depannya (M). Kata rumput pada rumput hijau merupakan kata yang diterang­kan, sedangkan kata hijau me­nerangkan kata yang di depannya (M).

2.    Bentuk Kata
Bentuk kata dalam bahasa Indonesia berperan penting dalam menentukan makna kalimat. Bentuk kata ini biasanya diperlihatkan oleh afiks atau imbuhan. Jadi, imbuhan  dalam bahasa Indonesia mempunyai makna gramatikal atau berubah-ubah dan bermacam-macam (Chaer, 2009:34).
Dalam bahasa Indonesia sebuah kata dapat dibentuk menjadi beberapa macam kata, antara lain dengan proses afiksasi. Perubahan bentuk kata tersebut dapat menyebabkan perubahan makna dalam kalimat. Perhatikan contoh berkut ini :
a.        Ibu membeli baju baru
  S         P             O
b.      Ibu membelikan adik baju baru
 S          P             O        Pel
            Keterangan :
1)      S                : Subjek
2)      P                : Predikat
3)      O               : Objek
4)      Pel             : Pelengkap
Kata membeli dalam contoh a mengisi fungsi P. Kata membeli mewajibkan hadirnya Objek yaitu baju baru. Kata membeli jika ditambah dengan afiks –kan menjadi membelikan, dalam contoh b fungsi Objek dan Pel harus hadir.
3.    Intonasi
Dalam bahasa Indonesia intonasi akhir kalimat ditandai oleh tanda baca titik (.), tanda tanya (?) dan tanda perintah (!). menyatakan bahwa dalam bahasa tulis, tanda baca mempunyai peranan yang sangat penting. Suatu klausa yang terdiri atas kata yang sama dan dalam urutan yang sama dapat mempunyai arti yang berbeda, bergantung pada tanda baca yang diberikan (Chaer, 2009:35).
Intonasi mempunyai peranan penting dalam kalimat. Intonasi akhir dalam kalimat sangat berpengaruh terhadap kalimat yang dihasilkan. Perhatikan contoh berikut ini.
a.       Desi  alumni   SMK Negeri 1 Lubuklinggau.
b.      Desi  alumni   SMK Negeri 1 Lubuklinggau?
c.       Desi  alumni   SMK Negeri 1 Lubuklinggau!
Contoh a merupakan kalimat penyataan yang diucapkan dengan intonasi  menurun. Sedangkan contoh b merupakan kalimat pertanyaan yang diucapkan dengan intonasi naik. Jadi, dengan intonasi yang berbeda makna kalimat menjadi berubah.
4.    Konektor
Alat sintaksi keempat adalah konektor, yang bertugas menghubungkan satu konstituen dengan konstituen lain, bisa dikatakan konjungsi. Konjungsi disebut juga kata sambung, konjungsi  adalah kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat : kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa (Chaer, 2009:36).
Berikut ini pemakaian konjungsi  yang menyebabkan terjadinya perubahan makna kalimat, kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa.
a.       Untuk acara malam tirakatan seksi konsumsi  membeli buah: apel , jeruk, pisang,  dan duku di Pasar Johar.
b.      Untuk acara malam tirakatan seksi konsumsi  membeli buah: apel , jeruk, pisang, atau duku di Pasar Johar.
Dalam contoh a, konjungsi dan digunakan untuk menghubungkan kalimat majemuk setara  yang berarti ’penambahan’, sedangkan konjungsi atau dalam contoh b digunakan untuk menghubungkan kalimat majemuk setara yang berarti ’alternatif’.
Macam-macam konjungsi dilihat dari fungsinya, berikut ini dua macam kata penghubung :
a.       Menggabungkan biasa; dan, dengan, serta.
b.      Menggabungkan memilih: atau
c.       Menggabungkan mempertentangkan: tetapi, namun, sedangkan, sebaliknya
d.      Menggabungkan membetulkan: melainkan, hanya
e.       Menggabungkan menegaskan: bahkan, malah (malahan), lagipula,  apalagi, jangankan
f.       Menggabungkan membatasi: kecuali, hanya
g.      Menggabungkan mengurutkan: lalu, kemudian, selanjutnya
h.      Menggabungkan menyamakan: yaitu, yakni, bahwa, adalah, ialah
i.        Menggabungkan menyimpulkan: jadi, karena itu, oleh sebab itu

BAB III
PENUTUP
A.        Simpulan

Chaer (2009:33-36) ada empat macam alat sintaktis yaitu: urutan kata, bentuk kata, intonasi, dan konektor (konjungsi).

1.    Urutan Kata
Yang dimaksud urutan kata adalah posisi kata yang satu dengan kata yang lain dalam sebuah konstruksi sintaksis.
2.    Bentuk Kata
Bentuk kata dalam bahasa Indonesia berperan penting dalam menentukan makna kalimat. Bentuk kata ini biasanya diperlihatkan oleh afiks atau imbuhan.
3.    Intonasi
Dalam bahasa Indonesia intonasi akhir kalimat ditandai oleh tanda baca titik (.), tanda tanya (?) dan tanda perintah (!). menyatakan bahwa dalam bahasa tulis, tanda baca mempunyai peranan yang sangat penting.
4.    Konektor
Alat sintaksi keempat adalah konektor, yang bertugas menghubungkan satu konstituen dengan konstituen lain, bisa dikatakan konjungsi. Konjungsi disebut juga kata sambung.

DAFTAR PUSTAKA
             
Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta.
H. P. Achmad. 2012. Sintaksis Bahasa Indonesia. Tanggerang : PT Pustaka Mandiri.

  1. Lampiran
1.         Pertanyaan
Sesi pertama :
a.    Heryanto
Adakah hubungan antara urutan kata, bentuk kata, intonasi dan konektor?
b.    Erfandi
Mengapa harus ada tanda (?,!,.,) dalam sebuah kalimat?
c.    Bella Nisya Famella
Berikan contoh kalimat dapat diubah perbedaan tanda baca?
Sesi kedua :
d.   Neksi Dopika
Berikan contoh kalimat mengunakan intonasi, dan cara membacanya?
e.    Romadhon
Apa maksud imbuhan dalam bahasa Indonesia mempunyai makna gramatikal atau berubah-ubah dan bermacam-macam?
f.     Yuliza
Berikan contoh kalimat konjungsi menggunaikan kalimat perintah!



2.         Jawaban
a.       Heriyanto
Langsung disimpulkan, tidak ada hubungan antara urutan kata, bentuk kata, intonasi dan konektor karna urutan kata adalah posisi kata yang satu dengan kata yang lain dalam sebuah konstruksi sintaksis. Bentuk kata dalam bahasa Indonesia berperan penting dalam menentukan makna kalimat. Bentuk kata ini biasanya diperlihatkan oleh afiks atau imbuhan. Dalam bahasa Indonesia intonasi akhir kalimat ditandai oleh tanda baca titik (.), tanda tanya (?) dan tanda perintah (!). menyatakan bahwa dalam bahasa. Dan konektor, yang bertugas menghubungkan satu konstituen dengan konstituen lain, bisa dikatakan konjungsi. Konjungsi disebut juga kata sambung, konjungsi  adalah kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat : kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa (Chaer, 2009:33-36)
b.      Erfandi
Langsung disimpulkan, Kalimat yang sempurna itu menggunakan tanda baca seperti tanda baca titik (.), tanda tanya (?) dan tanda perintah (!). untuk dapat mempermudah memahami sebuah kaliamat.
c.       Bella Nisya Famella
Contoh kalimat : ayah pergi kepasar.
                        Ayah, pergi kepasar.
                        Ayah pergi, kepasar.  


d.       Neksi Dopika
Desi  alumni   SMK Negeri 1 Lubuklinggau.
Cara membacanya medatar.
Desi  alumni   SMK Negeri 1 Lubuklinggau?
Cara membacnya intonasi menurun atau bertanya.
Desi  alumni   SMK Negeri 1 Lubuklinggau!
Cara membacnya intonasi keras atau menegaskan.
e.       Romadhon
Dengan adanya imbuhan bahasa Indonesia menjadi produktif dapat berubah-ubah dan bermacam-macam, Contoh :
                        Kata pukul menjadi : Dipukul, Memukul.
f.       Konjungsi kalimat perintah
Kamu mau apel atau jeruk!
Pilih dia atau aku!









No comments:

Post a Comment