Pemuda Silampari
Monday, July 24, 2023
KARYA KOLASE DARI DAUN KERING
Saturday, March 18, 2023
Pada refleksi dwimingguan Lokakarya 5
Pada refleksi dwimingguan ini yaitu Lokakarya 5 membahas tentang Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid oleh Afriyadi M CGP Angkatan 6 Kota Lubuklinggau akan merefleksikan dengan menggunakan model 4 F (Fact, Feeling, Finding dan Future).
Fact (Peristiwa)
Pada lokakarya 5 ini yang di selenggarakan pada SMP 4 Lubuk Linggau saya dan rekan CGP lain melakukan aktivitas yang sangat luar biasa dan sangat berkesan kami juga mendapatkan Pemahaman yang bermakna yaitu Menjalankan tahapan inkuiri apresiatif (BAGJA) dimana Guru Penggerak dalam merancang program berorientasi pada kepemimpinan murid (student agency) dengan mengoptimalkan aset yang dimiliki sekolah. Lalu, pada kegiatan lokakarya 5 CGP menghasilkan produk yang dihasilkan, diantaranya:
- Rencana tindak lanjut tahapan B (Buat pertanyaan), A (Ambil pelajaran), dan G (Gali mimpi) dari tahapan BAGJA untuk merancang program yang berpihak pada murid. Secara berkelompok
- Strategi pelibatan aktor dalam fase gali mimpi. secara berkelompok
- Rencana program bagian Judul Program atau kegiatan, latar belakang, dan tujuan program. secara individu lalu ditempelkan pada stand yang sudah disediakan lalu CGP lain memberikan masukkan, tanggapan dan pertanyaan
Feeling ( Perasaan )
perasaan saya setelah mengikuti lokakarya 5 ini adalah sangat senang karena dapat menambah ilmu dan wawasan serta mindset saya sebagai seorang pendidik bahwasanya murid hendaknya diberikan kesempatan untuk mengembangkan kapasitasnya, minat dan bakatnya dalam mengelola pembelajarannya sendiri sehingga potensi kepemimpinannya berkembang lebih baik serta memperdalam lagi tentang pemahaman BAGJA.
Finding ( Pembelajaran )
Pada mengikuti Lokakarya 5 ini banyak seekali pembelajaran yang saya peroleh antara lain pengelolaan program yang berdampak positif pada murid. Kepemimpinan murid ( student Agency ) merupakan suatu kondisi dimana murid mampu menjadi pemimpin dalam pembelajaran sendiri. Pada saat murid mampu menjadi pemimpin dalam pembelajarannya sendiri maka mereka sebenarnya memiliki suara ( voice ), pilihan ( choice) dan kepemilikan ( ownership). kegiatan lokakarya 5 CGP menghasilkan produk yang dihasilkan, diantaranya, Rencana tindak lanjut tahapan B (Buat pertanyaan), A (Ambil pelajaran), dan G (Gali mimpi) dari tahapan BAGJA untuk merancang program yang berpihak pada murid. Secara berkelompok, strategi pelibatan aktor dalam fase gali mimpi. secara berkelompok, rencana program bagian Judul Program atau kegiatan, latar belakang, dan tujuan program. secara individu lalu ditempelkan pada stand yang sudah disediakan lalu CGP lain memberikan masukkan, tanggapan dan pertanyaan.
Future ( Penerapan )
Setelah mengikuti Lokakarya 5 ini, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menerapkan pengelolaan program /kegiatan yang berdampak positif pada murid. Di sekolah dan khususnya di kelas, saya akan mendengarkan suara, pilihan dan kepemilikan murid untuk menumbuhkembangkan kepemimpinan murid. Selain itu akan mencoba menerapkan praktik baik kepada rekan sejawat yang ada di sekolah agar berkolaborasi dalam mengelola program yang telah disepakati. serta menajalankan program yang telah dibuat.
Saturday, February 11, 2023
3.1.a.6. Demontrasi Kontekstual - Modul 3.1 Wawancara 1
WAWANCARA BERSAMA
DENGAN KEPALA SEKOLAH DASAR 24 LUBUKLINGGAU
Nama Kepala Sekolah : Salmawati, S.Pd
CGP :
Assalamualaikum selamat Siang Ibu
Kepala Sekolah
Kepala Sekolah :
Walaikumusalam, selamat Siang Bapak
Afri
CGP :
Bagaimana kabarnya hari ini Ibu
Kepala Sekolah :
Alhamdulillah, baik Bapak Afri.
Bagaimana dengan bapak Afri sendiri?
CGP :
Alhamdulillah baik Ibu. izinkan saya
selaku calon guru penggerak sebelumnya saya ucapkan terima kasih ibu pada
kesempatan ini telah menyempatkan waktu untuk dapat besama saya melakukan
wawancara dengan perihal tentang pengalaman Ibu sebagai pimpinan atau kepala
sekolah mengenai praktik dalam pengambilan keputusan terutama pada kasus-kasus
di mana ada nilai-nilai kebajikan yang saling bersinggungan dan kasus-kasus
dilema etika yang sama sama benar.
Baik ibu saya akan mulai wawancara
ini dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Dalam wawancara yang akan kita
laksanakan ini terdapat delapan pertanyaan Ibu, terkait pengalaman dalam
pengambilan keputusan yang selama ini Ibu jalankan.
CGP :
Selama ini, bagaimana Ibu dapat
mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?
Perlu diketahui Ibu Dilema Etika itu merupakan situasi yang terjadi ketika
seseorang harus memilih antara dua pilihan yang secara moral benar, tetapi
bertentangan atau bisa dikatekan benar lawan benar sedangkan Bujukan moral
merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara
benar atau salah atau yang biasanya ada pada kondisi benar lawan Salah
Kepala Sekolah :
Jadi selama ini, dalam
mengidentifikasi kasus-kasus atau permasalahan yang pernah saya alami yang
merupakan dilema etika ataupun bujukan moral. Pertama yang saya lakukan adalah
mencari tahu faktanya terlebih dahulu dan apa penyebabnya terjadinya masalah
atau kasus tersebut. Jadi setelah kita tahu fakta yang sebenarnya, kita baru
dapat mengidentifikasi atau menyelesaikan kasus atau masalah tersebut bisa
dikatakan dilema etika atau bujukan moral, seperti itu bapak.
CGP :
Selama ini, bagaimana Ibu
menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Ibu, terutama untuk kasus-kasus di
mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai
kebajikan?
Kepala Sekolah :
Jika ada kasus di mana ada dua
Kepentingan yang sama-sama benar pasti yang ibu lakukan untuk mengambil
keputusan itu pertama Apakah keputusan yang akan saya ambil ini sudah sesuai
dengan aturan, supaya jangan sampai keputusan itu malah menjadi tanpa kita
sadari itu menyalahi aturan yang berlaku. Setelah itu, yang kedua pasti saya
akan memusyawarahkan terlebih dahulu juga bersama teman-teman guru lain sebelum
saya mengambil sebuah keputusan
CGP :
Langkah-langkah atau prosedur
seperti apa yang biasa Ibu lakukan selama ini?
Kepala Sekolah :
Dalam Hal apa itu bapak?
CGP :
Dalam hal suatu pengambilan
keputusan ibu.
Kepala Sekolah :
Seperti yang Ibu sampaikan tadi
langkah-langkahnya pasti yang pertama kita cari faktanya dulu kemudian kita
cari tahu apakah nantinya ini kasus ini untuk mengambil keputusannya itu
menyalahi aturan atau tidak nah jika kita sudah bisa tahu itu kita bisa
memutuskan dengan mengajak rekan-rekan guru kalau ini berkaitan dengan
permasalahan sekolah pasti menangkan dulu wajib tahu dan kita memusyawarahkan
terlebih dahulu di mana dalam musyawarah ini kita akan sebelum memutuskan harus
mengetahui juga Apa dampak dari keputusan yang kita ambil baik Terima kasih Bu
ya
CGP :
Hal-hal apa saja yang selama ini Ibu
anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
Kepala Sekolah :
Pasti dengan cara musyawarah.
Musyawarah dengan guru dan staff di sekolah karena ini keputusan ini harus
untuk menyangkut kepentingan bersama atau musyawarah mufakat bapak.
CGP :
Hal-hal apa saja yang selama ini
merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
Kepala Sekolah :
Tantangan itu pasti ada ya Pak,
apalagi kita selaku seorang pemimpin di mana kita harus mengambil keputusan
yang nantinya bisa diterima oleh semua pihak. Namun, pasti ada dilema etika
ataupun bujukan moral yang dimaksud
dalam perihal ini. tantangannya pasti dalam hal perasaan. Perasaan diri kita
sendiri sebagai seorang pemimpin. Karena jujur, saya pasti memikirkan membuat
keputusan ini apakah dampaknya bagi yang terjadi dalam kasus yang ingin
diselesaikan bagaimana apakah sudah bisa memenuhi keinginan semua orang atau
belum. Jadi, perasaan pasti tantangan
yang utama.
CGP :
Apakah Ibu memiliki sebuah tatakala
atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Ibu
langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk
menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?
Kepala Sekolah :
Tergantung situasi dan kondisinya
pak. Karena kita tidak pernah bisa mengetahui
kasus yang akan terjadi kita tidak bisa prediksi seperti itu tetapi bila
ada laporan ada kasus dan itu dilihat ini termasuk kasus ringan bisa
diselesaikan di tempat hari ini juga tetapi jika ada kasus yang melibatkan
banyak orang itu kita harus membuat jadwal misalnya kita mengadakan itu selaku
pimpinan pasti menentukan jadwalnya untuk menyelesaikan kasus ini supaya kita
bisa duduk bersama dan bisa mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan kasus
tersebut.
CGP :
Adakah seseorang atau faktor-faktor
apa yang selama ini mempermudah atau membantu Ibu dalam pengambilan keputusan
dalam kasus-kasus dilema etika?
Kepala Sekolah :
Pasti ada bapak. Ada yang kita
jadikan panutan, kita bisa lihat dari kita mengenal seseorang yang kita tahu
karakter orang tersebut. Contohnya panutannya itu adalah guru senior atau
bahkan guru junior atau guru baru yang memang sudah inovatif dan mungkin
berpengalaman dan bahkan juga kita ada panutan dari rekan-rekan sesama Kepala
Sekolah di mana kita bisa sharing-sharing
tentang hambatan-hambatan yang terjadi di sekolah.
CGP :
Dari semua hal yang telah
disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Ibu petik dari pengalaman Ibu
mengambil keputusan dilema etika?
Kepala Sekolah :
Jadi pembelajaran yang bisa saya
petik dari pengalaman yang menyangkut tentang pengambilan keputusan pastinya
dalam menyelesaikan sebuah kasus atau permasalahan dilema etika kita jangan
terburu-buru membuat keputusan. Kita harus cari tahu dulu fakta sebenarnya
penyebab terjadinya kasus tersebut kemudian kita dalam menyelesaikan kasus
jangan langsung mengambil keputusan sendiri tetapi ajaklah semua secara bersama
bermusyawarah untuk mendapatkan keputusan bersama yang nantinya bisa dijalankan
oleh semua pihak jadi itu.
CGP :
Terima kasih Bu ya, sudah bersedia
saya wawancarai mengenai bagaimana ibu dalam hal pengambilan keputusan yang
selama ini Ibu jalankan terutama untuk kasus-kasus yang di dalamnya terdapat
nilai-nilai kebajikan yang saling bertentangan atau persipungan ataupun
kasus-kasus yang sama-sama. Terima kasih juga dan kesempatanya
Kepala Sekolah :
Sama-sama bapak.
CGP :
Assalamualaikum Ibu
Kepala Sekolah :
Walaikumusalam.
Saturday, February 4, 2023
Jurnal Refleksi Mingguan Modul 3.1 tentang kegiatan Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin
Jurnal Refleksi Mingguan
Modul 3.1 tentang kegiatan Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan
Sebagai Pemimpin Oleh Afriyadi M Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 6 dari
Kota Lubuklinggau Menggunakan Model 4F
Facts (Peristiwa)
Pada minggu ini kita memasuki pembelajaran paket modul 3 dimulai dengan modul
3.1 yang membahas tentang “ pengembalian keputusan sebagai pemimpin
pembelajaran” materi pada Modul 3.1 ini adalah hal yang baru saya
pelajari dan tentu ini merupakan informasi penting yang dapat menambah
pengetahuan saya sebagai guru di sekolah. di mana dalam rangkaian kegiatan
pembelajaran pada modul ini diantaranya mulai dari diri, eksplorasi
konsep, ruang kolaborasi kelompok dan presentasi, demonstrasi
kontekstual, elaborasi pemahaman koneksi antar materi dan aksi nyata.
Banyak pengalaman dan
pembelajaran yang baru dapat di awal pembelajaran modul ini kesulitan yang saya
hadapi diantaranya saya kesulitan memahami isi dari modul 3.1 ini tetapi dengan
bantuan fasilitator dan rekan-rekan cgv lainnya membaca sumber-sumber yang ada
demi sedikit saya mulai memahami alur dari isi modul ini.
Feelings (Perasaan)
Perasaan saya saat
mempelajari modul ini yaitu merasa tertantang untuk dapat mempelajari lebih
dalam lagi agar dapat memahami isi modul dengan lebih baik karena ini masih di
proses mulai dari diri sampai eksplorasi konsep saya juga masih bingung
mungkin pada saat diskusi kelompok nanti bisa menambah penjelasan yang lebih
lengkap lagi dari rekan sejawat maupun fasilitator dan akhirnya dapat
memperbaiki pemahaman saya pada pembelajaran modul 3.1 ini.
Findings (Pembelajaran)
Pembelajaran yang saya
pelajari pada modul ini diantaranya
1.
Membedakan Dilema etika Dilema dengan bujukan moral mengidentifikasi
jenis-jenis Dilema berdasarkan 4 paradigma.
2.
Memahami 4 paradigma Dilema etika yang membuat inferensi atau kesimpulan
dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
3.
Menyadari bahwa pada diri kita sudah tertanam prinsip-prinsip tanpa kita
menyadari yang akhirnya menentukan kecenderungan seseorang dalam mengambil
keputusan.
4.
Mempertanyakan pemahaman tentang prinsip pengambilan forum diskusi
langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan menerapkan 9
langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan dalam situasi Dilema etika
yang dihadapi seseorang serta mendiskusikan langkah pengambilan dan pengujian
tersebut.
Future (Penerapan)
Setelah mempelajari modul ini walaupun baru mempelajari mudali dari diri dan
eksplorasi konsep yang berisi tentang pembahasan akan fokus kepada keterampilan
seseorang pemimpin dalam mengemban salah satu perannya yaitu mengambil
suatu keputusan, khususnya pada kasus-kasus yang berkaitan dengan nilai-nilai
kebajikan atau etika, saya akan mulai mencoba menerapkan langkah-langkah
pengembalian dan pengujian keputusan dengan menerapkan 9 langkah
pengambilan dan pengujian keputusan dalam situasi Dilema etika yang terjadi
dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari di sekolah. Selain itu pengalaman dalam
pembelajaran pada modul ini juga tentunya dapat saya terapkan kepada rekan
kerja saya di lingkungan sekolah yaitu pada kasus-kasus yang mengandung nilai
etika untuk dapat menemukan keputusan yang paling tepat untuk menyelesaikan
masalah.
Monday, December 12, 2022
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.1 FILOSOFI PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA
Dibawah ini adalah hasil reflesi yang telah saya lakukan :
Thursday, December 8, 2022
REFLEKSI DIRI LATIHAN COACHING
Tabel 4
REFLEKSI DIRI LATIHAN COACHING
Nama CGP: AFRIYADI M |
Refleksi Diri |
|
Tuliskan Hasil Refleksi Anda:
Tuliskan Umpan Balik dari Coachee Anda: Pertanyaan untuk coachee: Apa yang Anda rasakan pada saat dicoaching?
|
Friday, November 18, 2022
Aksi Nyata Modul 1.4
Luar biasa
Pada Pendidikan Guru Penggerak Modul 1.4 ini membahas tentang budaya positif yang mempunyai beberapa bagian diantarnya :
2.1. Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal
Tujuan pembelajaran:
- CGP dapat menjelaskan makna ‘kontrol’ dari paparan Teori Kontrol Dr. William Glasser serta miskonsepsi yang terjadi di kehidupan sehari-hari, serta dapat menjelaskan perubahan paradigma stimulus respon kepada teori kontrol.
- CGP dapat menjelaskan makna Disiplin Positif, dan mengamati penerapannya di lingkungannya, serta kaitan Teori Kontrol dengan 3 Motivasi Perilaku Manusia.
- CGP menjelaskan pentingnya memilih dan menentukan nilai-nilai kebajikan yang akan diyakini dan disepakati seluruh warga sekolah, sehingga kelak tercipta sebuah budaya positif.
2.2. Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi
Tujuan Pembelajaran:
- CGP dapat menjelaskan dan menganalisis Teori Motivasi dan Motivasi Intrinsik yang dituju, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari di lingkungannya.
- CGP dapat menjelaskan konsep hukuman dan penghargaan, dan konsep pendekatan restitusi.
- CGP dapat melakukan pengamatan dan peninjauan atas praktik penerapan konsep-konsep tersebut di lingkungannya sendiri.
2.3. Keyakinan Kelas
Tujuan Pembelajaran Khusus:
- CGP dapat menganalisis pentingnya memiliki keyakinan sekolah/kelas sebagai fondasi dan arah tujuan sebuah sekolah/kelas, yang akan menjadi landasan dalam memecahkan konflik atau permasalahan di dalam sebuah sekolah/kelas.
- CGP dapat menjelaskan proses pembentukan dari peraturan-peraturan beralih ke keyakinan kelas.
- CGP akan dapat berpikir kritis, kreatif, reflektif, dan terbuka dalam menggali nilai-nilai yang dituju pada peraturan yang ada di sekolah mereka masing-masing.
2.4. Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas
Tujuan Pembelajaran Khusus:
- CGP dapat menjelaskan kebutuhan dasar yang menjadi motif dari tindakan manusia baik murid maupun guru
- CGP dapat menganalisis dampak tidak terpenuhinya kebutuhan dasar terhadap pelanggaran peraturan dan tindakan yang tidak sesuai dengan nilai kebajikan
- CGP dapat mengidentifikasi peran dan sekolah guru dalam upayanya menciptakan lingkungan belajar dan pemenuhan kebutuhan anak yang beragam.
2.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol
Tujuan Pembelajaran Khusus:
- CGP dapat melakukan refleksi atas praktik disiplin yang dijalankan selama ini dan dampaknya untuk murid-muridnya.
- CGP dapat menerapkan disiplin restitusi di posisi Manajer, minimal pemantau agar dapat menghasilkan murid yang bertanggung jawab, mandiri dan merdeka.
- CGP dapat menganalisis secara kritis, reflektif, dan terbuka atas penemuan diri yang didapatkan dari mempelajari 5 posisi kontrol.
2.6. Restitusi - Segitiga Restitusi
Tujuan Pembelajaran Khusus:
- CGP menjelaskan restitusi sebagai salah satu cara menanamkan disiplin positif pada murid sebagai bagian dari budaya positif di sekolah.
- CGP dapat menerapkan restitusi dalam membimbing murid berdisiplin positif agar menjadi murid merdeka.
- CGP dapat menganalisis dengan sikap reflektif dan kritis penerapan disiplin positif di lingkungannya.
Banyak pembelajaran yang dapat diimplementasikan kepada sesame guru dan peserta didik ditambah dengan pengalaman-pengalaman guru satu forum LMS dari Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Pali yang di fasilitatator oleh Ibu Alfatiah yang selalu memberi dukungan, pengingat dan motivasi untuk selalu bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas Calon Guru Penggerak Angkatan 6 ini.
Saya telah melakukan skenario kegiatan praktik segitiga Restitusi
Pada Link Youtube: https://youtu.be/FBfM_4TJEYU
Serta membuat kegiatan Keyakinan Kelas pada kelas saya :